KLASIFIKASI IP ADDRESS
TCP / IP
- Untuk menjelaskan hubungan antara internet dengan TCP/IP, pertama kali harus memahami konsep protokol dan standar.
- Protokol adalah tata cara yang mengatur proses komunikasi / pertukaran data dan informasi pada jaringan global internet.
- Standar adalah keseragaman Hardware dan Software dari kompo-nen jaringan internet.
- Bagian penting dari TCP/IP adalah pemahaman mengenai IP-Address.
IP - Address
- Host/node yang dituju dalam suatu proses transmisi data pada jaringan internet, harus memiliki IP address yang jelas dan bersifat unik.
- Perlu pengelolaan IP Address yang benar.
- IP Address menggunakan 32 digit biner, yang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 8 digit biner.
XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX
KLASIFIKASI IP-Address
- IP Address terdiri dari Nomor Network dan Nomor Host.
- Klasifikasi IP Address dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
Kelas A:
1 bit kelompok pertama bernilai 0 , terdiri dari 8 bit untuk Nomor Network ( NetId ) dan 24 bit untuk Nomor Host ( HostId).
0NNNNNNN.hhhhhhhh. hhhhhhhh. hhhhhhhh
Jadi
untuk Network kelas A memiliki nomor dari 00000000 (= 0) sampai
01111111 (=127). Dengan demikian dapat dibentuk total sejumlah 128 buah
Nomor Network kelas A yang tersedia, yang masing-masing dapat menampung
16.777.216 host ( 256 3 ).
Kelas B :
2 bit kelompok pertama bernilai 10 , terdiri dari 16 bit untuk NetId dan 16 bit untuk HostId.
10NNNNNN. NNNNNNNN. hhhhhhhh. hhhhhhhh
Jadi
untuk Network kelas B memiliki nomor dari 10000000 (=128) s.d.
10111111 (=191). Dengan demikian dapat dibentuk total 64x256 buah Nomor
Network kelas B yang tersedia, yang masing-masing dapat menampung 65.536
host ( 2562 ).
Kelas C :
3 bit kelompok pertama bernilai 110 , terdiri dari 24 bit untuk NetId dan 8 bit untuk HostId.
110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN. hhhhhhhh
Jadi
untuk Network kelas C memiliki nomor dari 11000000 (=192) s.d.
11011111 (=223). Dengan demikian dapat dibentuk total 32x256x256 buah
Nomor Network kelas C yang tersedia, yang masing-masing dapat menampung
256 host .
Kelas D :
4 bit kelompok pertama bernilai 1110 , tidak terdapat pemisahan untuk NetId dan HostId.
1110XXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Khusus
untuk kelas D digunakan untuk tujuan multicasting. Jadi untuk Network
kelas D memiliki nomor awal dari 11100000 (=224) s.d. 11101111
(=239). Dengan demikian dapat dibentuk total 16x256x256X256
multicast-Address.
Kelas E :
4 bit kelompok pertama bernilai 1111 , tidak terdapat pemisahan untuk NetId dan HostId.
1111XXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Kelas
E disisakan untuk pengunaan khusus (kepentingan riset). Jadi untuk
Network kelas E ini memiliki nomor awal dari 11110000 (=240) s.d.
11111111 (=255). Dengan demikian dapat dibentuk total 16x256x256x256
buah IP-Address cadangan untuk keperluan riset.
Ada beberapa IP-Address dari kelas A, B dan C yang digunakan untuk alamat khusus, yaitu sbb. :
Special IP-Address.
Special Address Bit Network Bit Host Contoh
Network Address Spesifik 0 semua 172.124.0.0
Broadcast Address Spesifik 1 semua 172.124.255.255
Subnet Mask 1 semua 0 semua 255.255.0.0
NETWORK ADDRESS & BROADCAST ADDRESS
NETWORK ADDRESS
Network Address ditentukan dengan memberikan nilai 0 untuk semua bit HOST.
Contohnya : IP Address suatu Host adalah 200.202.42.5 maka Network Address-nya adalah 200.202.42.0
Seluruh Host pada Network yang sama akan memiliki Network Address yang sama.
BROADCAST ADDRESS
Broadcast Address adalah alamat untuk mengirim informasi keseluruh Host
dalam suatu Network. Broadcast Address ditentukan dengan memberikan
nilai 1 untuk semua bit HOST.
Contohnya : IP Address suatu Host adalah 200.202.42.5 maka Broadcast Address-nya adalah 200.202.42.255
Seluruh Host pada Network akan memiliki Broadcast Address yang sama.
NETMASKING
Untuk memisahkan bit Network dengan bit Host pada IP Address, maka
diciptakan default mask (netmask) dengan cara merubah bit Network dengan
bit 1 dan merubah bit Host dengan bit 0, sehingga klasifikasi dari IP
Address terlihat lebih jelas.
Proses Netmasking IP-Address.
Klasifikasi IP Address Netmask
Kelas - A 0NNNNNNN.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
11111111 . 00000000.00000000.00000000
255.0.0.0
Kelas - B 10NNNNNN.NNNNNNNN.hhhhhhhh.hhhhhhhh
11111111 . 11111111 . 00000000.00000000
255.255.0.0
Kelas - C 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.hhhhhhhh
11111111 . 11111111 . 11111111 . 00000000
255.255.255.0
Hasil Netmasking IP Address ini umumnya disebut Subnetmask, dan biasanya
jumlah bit 1 hasil Netmasking ini disertakan pada IP-Address. Contohnya
:
10.0.0.5 / 8 = 10 . 0 . 0 . 5 255 . 0 . 0 . 0
154.16.0.1 / 16 = 154 . 16 . 0 . 3 255 . 255 . 0 . 0
192.168.1.3 / 24 = 192 . 168 . 1 . 3 255 . 255 . 255 . 0
M A C – A d d r e s s
Setiap perangkat penunjang jaringan komputer memiliki address yang unik, yang disebut MAC (Media Access Control)
Address dalam bentuk 48 bit, dimana 24 bit pertama menunjukkan nama
perusahaannya (vendor). Untuk mempermudah penulisan, angka MAC-Address
dibagi menjadi 6 kelompok (terdiri 8 bit) yang ditulis dalam bentuk
hexadecimal. Contohnya : 00–00–21-D8–24-DF. Contoh vendor terkenal
bisa dilihat pada Tabel dibawah ini :
Daftar vendor terkenal untuk perangkat jaringan.
Nomer kode Nama vendor Nomer kode Nama vendor
00:00:0C Sisco System 08:08:08 3COM
00:00:1B Novell 08:00:07 Apple Computer
00:00:AA Xerox 08:00:09 Hewlett Packard
00:00:4C NEC 08:00:20 Sun Microsystems
00:00:74 Ricoh 08:00:2B DEC
08:00:5A IBM dst. dst.
Untuk melihat MAC-Address ketikkan ipconfig /all melalui menu :
START -> RUN : command (modus DOS)
IP-Address untuk Host berupa PC yang merupakan anggota dari jaringan komputer,
dituliskan dalam bentuk 32 bit, yang dibagi menjadi 4 kelompok (8 bit)
dan dituliskan dalam bentuk decimal. IP-Address dapat ditentukan dengan 2
cara, yaitu dengan cara static dan cara dynamic. Cara Static adalah
penentuan IP-Address dari Host yang di-set secara langsung oleh
operator/user, dan tidak akan berubah setiap saat (permanen). Cara
Dynamic adalah penentuan IP-Address dari Host diatur langsung oleh
Operating System Server secara
random melalui fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) pada
waktu booting. Dynamic IP-Address di-set oleh system jika Host belum
memiliki Static IP-Address, dimana IP-Address ini diperlukan oleh
jaringan untuk koneksi ke jaringan internet.
Kenyataannya setiap Server boot-up dan fasilitas DHCP diaktifkan, secara
random Host yang belum memiliki Static IP-Address akan di-set
IP-address-nya. Jadi Dynamic IP-Address Host pada jaringan selalu
berubah. Karena setting IP-Address untuk beberapa Host dilakukan secara
random, maka kadang-kadang bisa terjadi konflik IP-address. IP-Address
pada hakekatnya memandu untuk menentukan Nomor Network, Nomor Host,
Network Address, Broadcast Address dan Subnet Mask (untuk Subnetwork).
Manajemen Organisasi untuk IP-Address
Infrastruktur jaringan di internet maupun intranet harus memiliki IP-Address yang unik (tunggal). IP-Address di internet dikelola oleh badan international IANA (International Assigned Numbers Authority). Secara regional di kawasan Asia Pasifik dikelola oleh APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang berkedudukan di Australia. Instansi yang berkepentingan termasuk ISP merupakan angota dari APNIC.
APNIC bertugas membagi blok nomor IP dan nomor Autonomous System (AS) kepada para ISP di kawasan Asia Pasifik, serta mengelola Authoritative Registration Server.
Secara global IANA mengelompokkan IP-Address yang dinyatakan ‘private’,
artinya digunakan hanya untuk kalangan sendiri dan tidak berlaku di internet, yaitu untuk IP-Address dari :
- Kelas-A : 10.0.0.0 sampai dengan 10.255.255.255
- Kelas-B : 172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255
- Kelas-C : 192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255
Penggunaan IP-Address di atas tidak semuanya dapat digunakan untuk
alamat Host, melainkan sebagian ada yang digunakan untuk Network
Address, Broadcast Address dan untuk keperluan Netmasking.
Penggunaan IP-Address untuk kelas-D dan kelas-E tidak dibahas di sini,
karena untuk kedua kelas IP-Address tesrebut digunakan untuk keperluan
khusus tanpa memilah-milah bit Network dan bit Host, yang digunakan
untuk Multicasting (kelas-D) dan IP-Address cadangan untuk penelitian
(kelas-E).
IP-Address yang dikelola saat ini adalah IP-Address versi 4 (IPv4) yang
menggunakan 32 bit, dan pengembangan selanjutnya APNIC mengelola
IP-Address versi 6 (IPv6) yang menggunakan 128 bit. Selain itu APNIC
memberi-kan policy assignment maupun strategi untuk proses transisi dari
IPv4 ke IPv6. Masih membutuhkan waktu agak lama bagi IPv6 untuk bisa
diterima dan diadopsi oleh masyarakat internet, mengingat terlalu
banyaknya jumlah bit yang digunakan untuk IP-Address.
IPv6 – Address
Internet Protocol Version-6 (IPv6) disebut juga sebagai Next Generation
Internet Protocol (IPng). IPv6 ini didesain dan direkomendasikan oleh
IETF (Internet Engineering Task Force) untuk menggantikan keberadaan
IPv4 yang ketersediaannya untuk internet saat ini semakin berkurang.
Addressing Bit yang digunakan pada IPv6 adalah 128 bit, yang terbagi
atas 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 16 bit yang dipisahkan
dengan tanda titik (“ : ”). Untuk mempersingkat dan memudahkan penulisan
address dalam IPv6 ini umumnya dengan menggunakan Heksadesimal. Dengan
demikian jumlah IP-Address yang dapat dibentuk adalah 2128 atau
sebanyak 3,4 x 1038 atau tepatnya sebanyak
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 buah IP-Address.
Sudah dipastikan bahwa IPv6 dapat mengatasi sejumlah masalah yang
dihadapi oleh IPv4, seperti keterbatasan alokasi address dan proses
transmisi data dengan menggunakan MAC-Address, selain itu juga dapat
meningkatkan kemampuan dalam hal proses routing dan auto-configuration
jaringan. Proses transisi yang merupakan peralihan dalam penggunaan IPv4
ke IPv6 akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang. IPv6 bisa
diinstall seperti software upgrading pada umumnya (misalnya upgrading
untuk software Operating System). IPv6 menggunakan mekanisme transisi
yang memudahkan user untuk mengadopsi dan membangun aplikasi pada IPv6,
serta memiliki interoperability antara IPv4 dengan IPv6 yang cukup baik.
Pada dasarnya IPv6 tidak hanya sekedar menggantikan fungsi dari IPv4
dan MAC-Address, namun lebih jauh dari itu penggunaannya adalah untuk
diimplementasikan pada berbagai perangkat keras yang terkoneksi ke
jaringan global internet, seperti misalnya Telepon Cellular (GSM, CDMA),
Telepon standard, Radio, Televisi, Peralatan Industri dan peralatan
elektronik lainnya. Arsitektur Addressing pada IPv6 yang mengunakan 128
bit ini, dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
1. Unicast adalah identifikasi untuk address tunggal.
2. Anycast adalah identifikasi untuk sekelompok address.
3. Multicast adalah identifikasi untuk banyak kelompok address.
Aturan Penulisan IP-Address pada IPv6.
Pada IPv6 addressing dengan 128 bit dibagi menjadi 8 kelompok
masing-masing 16 bit, yang masing-masing kelompok bit ini dikonversikan
kedalam 4 digit angka heksdesimal yang dipisahkan dengan tanda “ : “,
contohnya :
21DA : 00D3 : 0000 : 2F3B : 02AA : 00FF : FE28 : 9C5A
Untuk memudahkan penulisan, angka 0 (nol) disebelah kiri bisa
dihilangkan, tetapi setiap ruas minimal menampung satung angka heksa
desimal, sehingga alamat IPv6 diatas menjadi :
21DA : D3 : 0 : 2F3B : 2AA : FF : FE28 : 9C5A
Untuk menyingkat penulisan IPv6-Address bisa juga dilakukan dengan pemadatan angka nol (heksa) dengan tanda “ :: “, contohnya :
2F3B : 2AA : FF : 0 : 0 : 0 : 0 : FE28
dipadatkan menjadi : 2F3B : 2AA : FF :: FE28
FE07 : 50 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 2 dipadatkan menjadi : FE07 : 50 :: 2
Untuk mengetahui berapa jumlah bit nol yang dipadatkan, bisa dilakukan dengan menggunakan rumus : ( 8 – n ) x 16
dimana n adalah jumlah kelompok angka heksa yang masih ada, sebagai
contoh misalnya untuk kasus diatas adalah : 2F3B : 2AA : FF :: FE28
jumlah bit nol yang dipadatkan adalah : (8-4) .16 = 64.
Untuk address FE07 : 50 :: 2 jumlah bit nol yang dipadatkan (8-3) .16 = 80
Bentuk Alternatif gabungan IPv6 dan IPv4 untuk Addressing.
Alternatif lain untuk penulisan addressing pada masa transisi dari IPv4
ke IPv6 ini adalah menggabungkan angka IP-Address IPv4 dalam desimal,
yang dilengkapi dengan penulisan penambahan angka heksa dari IPv6 agar
terpenuhi format penulisan IP-Address dalam bentuk IPv6. Dengan demikian
perubahan format Addressing dari IPv4 ke IPv6 adalah :
X : X : X : X : X : X : D . D . D . D
X menyatakan angka heksa yang mewakili 16 bit dari IPv6, dan D
menyatakan angka desimal yang mewakili 8 bit dari IPv4. Contohnya :
IP-Address dalam format IPv4 : 192.168.45.27, dalam format IPv6 menjadi :
0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 192 . 168 . 45 . 27
Dengan pemadatan angka nol, menjadi : :: 192 . 168 . 45 . 27
Namun penulisan dalam format IPv6 biasanya dalam bentuk Heksa-desimal,
se-hingga penulisan IP-Address di atas perlu dikonversikan lagi ke dalam
bentuk Heksa-desimal. Dengan demikian penulisan IP-Address di atas
dalam format IPv6 menjadi : :: C0 : A8 : 2D : 1B